Perubahan Laju Perambatan Retak Dissimilar Welding Akibat Penambahan Fluks Magnet

  • Sugiarto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Rudy Soenoko Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Anindito Purnowidodo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Keywords: Dissimilar Welding, Fluks Magnet, Laju Perambatan Retak, ST 37, SUS 430

Abstract

Pengelasan dissimilar merupakan penyambungan dua logam yang memiliki karakteristik yang berbeda. Permasalahan yang sering muncul dalam proses penyambungan ini adalah pada daerah pengelasan rentan terhadap kegagalan las. Penyebab kegagalan tersebut antara lain pencampuran logam cair yang tidak sempurna dan timbulnya cacat las berupa retak. Salah satu cara mengurangi laju perambatan retak pada sambungan las adalah dengan cara menambahkan fluks magnet dari luar. Dalam penelitian ini fluks magnet dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik DC ke selenoida sebesar 0, 3, 5, 10, 12, dan 15 Ampere. Solenoida dibuat dari kawat tembaga 0,45 mm sebanyak 100 lilitan. Penyambungan menggunakan las GTAW dengan tegangan 32 Volt dan tipe sambungan butt joint. Material yang digunakan adalah ST 37 dan SUS 430 tebal 4 mm dengan elektrode las ER 309L diameter 1.9 mm. Arus listrik DC dialirkan ke solenoida dari dua sisi benda kerja. Hasilnya adalah penambahan fluks magnet selama pengelasa menyebabkan laju perambatan retak spesimen las menurun dibanding tanpa penambahan fluks magnet. Semakin besar fluks magnet yang ditambahkan menghasilkan laju perambatan retak spesimen las juga semakin menurun dan ketangguhan retak las semakin meningkat.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-03-01