PENGARUH RASIO KETEBALAN DINDING (T) DAN DIMENSI PENAMPANG (A) TERHADAP KEKUATAN PUNTIR DARI BOX BEAM KAYU KAMPER

  • Handika Setya Wijaya Teknik Sipil, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Keywords: box beam, ketebalan dinding penampang (t), dimensi penampang (b), kekuatan puntir.

Abstract

Indonesia merupakan 10 besar penghasil kayu terbesar di dunia. Kayu adalah material yang paling
ramah lingkungan jika dibandingkan dengan beton dan baja. Kayu juga merupakan material yang
terbaharukan. Kendala dalam penggunaan kayu untuk konstruksi bangunan adalah kelangkaan kayu dengan
dimensi besar. Untuk menanggulangi masalah tersebut, maka munculah kayu rekayasa (engeenered wood),
salah satunya yaitu box beam. Box beam terbukti dapat meningkatkan inersia suatu bahan jika dibandingkan
balok kayu konvensional dengan luas penampang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
rasio antara ketebalan dinding (t) dan dimensi (a) dari penampang box beam terhadap kekuatan puntirnya.
Hasil dari penelitian menunjukkan kekuatan puntir untuk variasi a/t 0,137 sebesar 11,04 kg.m, untuk a/t 0,2
sebesar 16,85 kg.m, untuk a/t 0,267 sebesar 13,89 kg.m, dan untuk balok solid sebesar 8,51 kg.m. Hasilnya
menunjukkan adanya tren linier yaitu semakin kecil rasio a/t maka kekuatannya akan semakin besar. Tetapi
terdapat penurunan tren garfik pada variasi a/t 0,137 meskipun pada variasi ini mempunyai momen inersia
terbesar. Hal ini dikarenakan ketebalan dinding box beam terlalu tipis sehingga dimungkinkan terjadinya efek
tekuk. Penggunaan box beam hendaknya dikembangkan. Harapannya dengan sumber daya kayu melimpah, box
beam dapat diaplikasikan oleh masyarakat karena sudah jelas kekuatan puntirnya lebih besar dari pada kayu
konvensional

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-02-25