PENGARUH KADAR GARAM TERHADAP SUHU PADA PEMANASAN OHMIC HEATING

  • Imam Sofi'i Teknologi Industri Pertanian, FTP, Universitas Brawijaya Malang
  • Sumardi H.S Teknologi Industri Pertanian, FTP, Universitas Brawijaya Malang
Keywords: Ohmic heating, pemanasan, garam, energy

Abstract

Penghematan energi merupakan hal yang sangat perlu dilakukan terutama dalam proses pengolahan
bahan pangan. Ohmic heating merupakan teknologi yang relatif baru dalam pemanasan bahan pangan dan
memiliki potensi cukup menjanjikan karena cukup efisien dalam penggunaan energi listrik. Pemanasan terjadi
karena adanya aliran listrik yang melewati bahan dengan konduktivitas tertentu. Kandungan bahan lain
seperti garam dalam proses pengolahan bahan pangan akan mepengaruhi pemanasan. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan garam dapur pada proses pemanasan bahan pangan cair
menggunakan ohmic heating. Metode yang digunakan adalah dengan memanaskan aquades yang mengandung
konsentrasi garam 1M, 0,1M, dan 0,01M dengan menggunakan dua jenis pemanas yang keduanya bersumber
dari energi listrik. Jenis pemanas pertama adalah kompor listrik dengan tegangan 220V dan pemanas yang
kedua menggunakan ohmic heating dengan tegangan 220V. Kedua cara pemanasan tersebut dibandingkan
penggunaan energinya. Hasil menunjukkan bahwa untuk mencapai suhu pemanasan yang sama, pemanasan
aquades plus garam menggunakan ohmic heating memerlukan waktu lebih cepat dan energi lebih rendah
dibandingkan dengan kompor listrik. Semakin tinggi kadar garam maka akan semakin besar energi yang
diperlukan untuk pemanasan baik pada pemanasan menggunakan kompor listrik maupun ohmic heating.
Penggunaan ohmic heating pada proses pemanasan bahan pangan cair merupakan salah satu solusi dalam
penghematan energi.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-02-25