Analisis Risiko Ketinggian Gelombang Sebagai Early Warning Signal Pengeboran Gas Di Kepulauan Natuna Dengan Metode Analisa Semi Kuantitatif

  • Andy Noorsaman Sommeng Teknik Kimia, Universitas Indonesia
  • Adhitya Saputra2 Teknik Kimia, Universitas Indonesia
  • Anondho Wijanarko Teknik Kimia, Universitas Indonesia
Keywords: early warning signal, pengeboran gas

Abstract

Dalam kegiatan operasional pengeboran gas lepas pantai yang merupakan kegiatan industri hulu migas dimana diawali dengan kegiatan Survei Pendahuluan untuk menentukan tempat atau kegiatan pengeboran gas tersebut. Dalam hal ini banyak ditemukan potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kegagalan dilakukan survei pendahuluan Pada penelitian ini, analisa risiko dilakukan pada kegiatan survei pendahuluan proses pengeboran gas di lepas pantai dengan metode analisa semi kuantitatif yang mana menjadi early warning system untuk memperoleh working permit (izin melakukan pekerjaan) Dalam penelitian ini, scenario effect yang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menyebabkan terjadinya top event (pada model bow-tie) lalu dianalisis dengan metode event tree analysis. Metode pengambilan data tersebut dilakukan dengan cara pengamatan manual dan digitalisasi. Tinggi gelombang tertinggi terjadi pada bulan Desember 2017 dan November 2018 dengan tinggi maksimal 3,4 m (Desember 2017) dan 3,9 m (November 2018), curah hujan maksimal dan rata – rata tertinggi pada bulan Januari 2018 (137,7 mm/hari – Sangat Lebat) dan September 2018 (117,8 mm/hari – Sangat Lebat), nilai rata – rata kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan November 2018 (9 knot) dan disusul pada bulan Januari 2018 (8 knot), skenario effect yang akan menyebabkan top event tersebut, lalu dilanjutkan dengan analisis event tree berdasarkan hasil survei yang didapat dari literature, tinggi gelombang di Laut Natuna Utara tertinggi pada 3,9 meter (Minggu ke-2 November 2018) termasuk kategori gelombang air laut cukup tinggi (2 – 4 meter) dan kecepatan angin tertinggi pada 15 knot (Minggu ke-1 November 2018) termasuk kategori kecepatan angin medium (11 – 30 knot) sehingga menghasilkan potensi dampak level 2. Sebagai upaya pencegahan dampak tersebut adalah dengan malakukan pemasangan peralatan inovasi yang berupa AWS Maritime (Authomatic Weather Station) sebagai early warning signal di perairan maupun lepas pantai dan Alat Pengaman Diri pada pekerja sehingga mampu meminimalisasi resiko kegiatan survei pendahuluan yang diakibatkan oleh pembangkitan ketinggian gelombang karena pengaruh kecepatan angin.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02