Karakteristik Bioplastik Dari Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca formatypica) dengan Penambahan Kasein

  • Aisyah Suci Ningsih Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Erwana Dewi Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Leila Kalsum Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Elina Margaretty Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya
Keywords: Bioplastik film, pektin, kulit pisang, kasein.

Abstract

Pisang merupakan buah yang sangat penting dan menduduki tingkat pertama baik dalam luas, volume produksi di Indonesia. Dari pengolahan pisang tersebut dapat menghasilkan limbah kulit pisang yang mencapai 40% dari buahnya. Kandungan pati pada kulit pisang yang tinggi membuat kulit pisang memiliki prospek yang baik sebagai sumber pektin yang digunakan sebagai bahan baku edible bioplastik. Di antara biopolimer, protein memiliki sifat pembentuk film yang sangat baik, kasein merupakan protein utama yang terkandung dalam susu. Protein ini mempunyai sifat yang istimewa karena sukar terpecah oleh panas yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kasein terhadap karakteristik bioplastik film pektin kulit pisang kepok, terutama ketebalan, ketahanan air, kuat tarik dan elongasi. Bahan baku pektin kullit pisang kepok diperoleh dengan metode ekstraksi dengan penambahan asam sitrat, sari pati kulit pisang, dan gliserol sebagai plasticizer, dan kasein yang diperoleh dari ekstraksi susu skim. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan asam sitrat dapat mengurangi efek browning pada pektin dngan karakteristik kadar air 11,56%, kadar abu 3,060 %, kandungan metoksil rendah 3,906% (<7%), Karakteristik plastik film biodegradable terbaik pada penambahan kasein 4 gram dengan karakteristik ketebalan 0,00371 cm, ketahanan air 62,72 %, kuat tarik 17,6288 MPa, dan elongasi 12,5%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02