Proyeksi Kebutuhan Energi Primer Jangka Panjang Untuk Sektor Kelistrikan Jawa Bali Hingga Tahun 2050 Berbasis Model LEAP

  • Haris Munandar Manajemen Gas, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
  • Asep Handaya Saputra Manajemen Gas, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Keywords: LEAP, energi, kelistrikan, Jawa Bali

Abstract

Penelitian ini mengkaji proyeksi besaran kebutuhan energi primer jangka panjang untuk sektor kelistrikan Jawa Bali dari tahun 2015 s.d tahun 2050 dengan menggunakan model LEAP. Beberapa skenario proyeksi diterapkan dalam simulasinya yaitu skenario Referensi, skenario dengan variasi PDRB, dan skenario Optimasi Supply Side dengan variasi pada reserve margin, perbaikan susut, perbaikan efisiensi pembangkit, serta perubahan peran pembangkit gas menjadi pemikul beban dasar. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa berdasarkan Skenario Referensi, pada tahun 2050 kebutuhan energi listrik untuk Jawa Bali diproyeksikan mencapai 596,69 TWh, dimana untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut, produksi energi listrik yang perlu disediakan sebesar 658,97 TWh dengan total kapasitas pembangkit mencapai 136,90 GW. Untuk memenuhi operasional pembangkit tersebut, kebutuhan energi primer yang perlu disiapkan adalah sebesar 1.835,88 TWh (6,6 milyar GJ) dengan rincian: batubara 131,64 juta ton, gas 2.690,8 BBTUD, panas bumi setara 837,28 juta GJ, tenaga air setara 152,42 juta GJ, biomassa 3,78 juta ton, tenaga surya setara 474,46 juta GJ, dan BBM 165,7 ribu kL. Skenario dengan variasi PDRB menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi erat pengaruhnya terhadap permintaan kebutuhan listrik dan proyeksi energi primer.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02