Perencanaan Pembangkit Beban Dasar Menggunakan Briket dengan Mempertimbangkan Aspek Ekonomi dan Keandalan Sistem untuk Mencapai Net Zero Emission

Green Sustainable Energy

  • Mario Dwi Prasetyo Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Aulia Amjad Lutfi Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Bagas Aryo Dananjoyo Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Keywords: Briket, LCOE, LOEE, LOLE, Pembangkit Beban Dasar

Abstract

Pemanfaatan briket untuk pembangkit listrik dapat menjadi alternatif masalah eneri baru terbarukan yang intermittent karena biaya yang murah, ramah lingkungan dan ketersediannya terbesar ketiga di dunia setelah batu bara dan minyak. Secara teknis, energi briket bisa digunakan sebagai bahan bakar pembangkit beban dasar seperti PLTU sekaligus solusi bagi perubahan iklim karena berpotensi penetral CO2. Di Indonesia, 40% limbah biomassa masih belum dikelola dengan baik sehingga berpeluang diterapkan sebagai sumber energi primer pembangkit. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pembangkit PLTU dengan pembangkit tenaga briket dari sudut pandang ekonomi perencanaan dan keandalan sistem. Perhitungan ekonomi perencanaan pembangkit digunakan parameter LCOE pada PLTU, pembangkit briket 25%, 50%, 75%, dan 100%. Sementara itu, keandalan sistem pembangkit diuji menggunakan LOLE dan LOEE pada pembangkit 50% dan 100% briket dengan mempertimbangkan capacity outage generator. Pembangkit briket 100% secara ekonomis layak digunakan sebagai pembangkit beban dasar karena karakteristik kurva antara capacity factor (CF) dan biaya pembangkitan menunjukkan kecenderungan lebih mahal bila dioperasikan dengan nilai CF rendah dan ekonomis apabila beroperasi pada kapasitas besar. Keandalan pembangkitan briket 100% dan briket 50% sama-sama melebihi standar LOLE yaitu 1 hari/tahun di tahun 2030. Nilai LOEE mengikuti LOLE karena saat pemadaman yang lebih lama energi yang tidak tersalurkan menjadi lebih besar.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-07-14