Penerapan budaya kerja 5S di Industri Pencacah Plastik CV. Rabbani

Abstract

Perkembangan industri manufaktur saat ini berkembang pesat, baik perusahaan kecil, menengah, maupun skala besar. Perkembangan tersebut harus diikuti dengan implementasi budaya kerja yang mengarah pada 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) yang memperhatikan semua komponen sistem kerja, yaitu manusia, mesin atau peralatan dan kondisi tempat kerja. Hal ini juga terjadi pada CV. Rabbani yang merupakan industri kecil dengan hasil akhir berupa cacahan bijih plastik. Target yang harus dicapai CV. Rabbani untuk produk cacahan bijih plastik adalah 3 ton per minggu, tetapi dari hasil observasi dan pengambilan data pada bulan Januari – Juni mengalami penurunan dan tidak dapat mencapai target yang diinginkan. Hal ini disebabkan karena raw material (bahan plastik) yang akan diolah masih bercampur dengan benda lain (seperti besi, kayu, batu, dll) yang seharusnya dibuang, bercampurnya raw material yang sudah dibersihkan dan yang belum dibersihkan, tidak ada tempat penyimpanan (wadah khusus) untuk raw material, lingkungan kerja yang berantakan dan tidak rapi. Permasalahan ini akan mengganggu proses produksi, dan kinerja pekerja. Hasil dari penerapan seiri (ringkas) dapat memisahkan benda yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Penerapan seiton (rapi) dapat meningkatkan produktifitas dengan menghilangkan waktu yang dibutuhkan untuk mencari sesuatu. Penerapan seiso (resik) dapat mengatasi permasalahan yang terkait dengan kebersihan. Penerapan seiketsu (rawat) mengupayakan tempat kerja menjadi baik dan terpelihara. Penerapan shitsuke (rajin) dapat membuat pekerja menjadi terbiasa dalam menerapkan prosedur 5S.