Analisis Pewarna Merah Non-Food Grade pada Jajanan Anak Sekolah Menggunakan Metode Kromatografi Kertas dan Spektrofotometri UV-Visible Proses Kimia Berbasis Lingkungan Hidup

  • Riska Yudhistia Asworo Prodi D-III Anafarma Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang
Keywords: pewarna, sintetik, rhodamine B

Abstract

Untuk meningkatkan mutu produk pangan dapat dilakukan dengan penambahan bahan tambahan pangan (BTP) pada makanan. Pewarna merupakan salah satu BTP yang sering ditambahkan pada produk pangan karena dapat meningkatkan minat konsumen. Oleh karena itu para penjual produk pangan berlomba menawarkan aneka produknya dengan warna-warna yang menarik dengan menambahkan BTP Pewarna, tak terkecuali pedagang jajanan di sekolah-sekolah. Berdasarkan asalnya, pewarna dapat dibedakan menjadi pewarna alami dan pewarna sintetik. Kedua jenis pewarna ini dapat digunakan pada jajanan, tetapi dengan syarat tetap mengacu kepada peraturan pemerintah yang mengatur mengenai penggunaan BTP pewarna. Namun hingga kini konsumen masih dihadapkan pada masalah terkait penyalahgunaan pewarna pada pangan. Rhodamine B merupakan pewarna terlarang yang masih sering dijumpai pada produk pangan terutama pada jajanan anak sekolah. Pada penelitian ini dilakukan analisis deteksi pewarna rhodamine B pada makanan dan minuman ringan yang dijajakan di sekitar sekolah secara kualitatif dengan metode kromatografi kertas dan secara kuantitatif dengan metode spektrofotometri uv-vis. Dari hasil analisis kualitatif didapatkan hasil bahwa sampel no 9 dan 10 menghasilkan noda dan nilai Rf (Retardation Factor) sama dengan kontrol positif rhodamine B. Kedua sampel kemudian diuji secara kuantitatif dan didapatkan hasil bahwa sampel 9 dan 10 mengandung rhodamine B dengan konsentrasi 0,043 dan 0,67 ppm berturut-turut.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02