Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Liquefied Petroleum Gas (LPG) Berbasis Internet of Things (IoT)

  • Yuris Ramadhona Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Suroso Suroso Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya
  • Ciksadan Ciksadan Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya
Keywords: Kebocoran Gas, Sensor MQ-6, Internet Of Things (IOT), Fuzzy Logic, GPS.

Abstract

Penggunaan gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) dikalangan masyarakat pada saat ini sudah semakin meluas. Hampir seluruh masyarakat Indonesia menggunakan gas LPG, terutama gas LPG berukuran 3kg atau yang biasa dikenal dengan gas melon. Umumnya masyarakat memilih untuk menggunakan gas LPG 3kg karena harganya yang jauh lebih murah. Namun, sering kali cara pemasangan yang salah dan kebocoran gas yang tidak diketahui sering menyebabkan kebakaran. Oleh karena itu, diperlukan teknologi yang dapat memonitoring kebocoran gas LPG yang terintegrasi suatu sistem sehingga mampu mendeteksi adanya kebocoran gas, baik sedikit/tidak tercium oleh indera manusia bahkan kebocoran yang dapat membahayakan atau menyebabkan kebakaran. Sensor yang dipilih dalam peerancangan alat untuk mendeteksi kebocoran gas pada LPG ini adalah sensor MQ-6 berbasis Internet Of Things (IOT) dengan metode fuzzy sebagai penerima input sensor. Sistem ini akan otomatis mendeteksi kebocoran gas, menghidupkan alarm/buzzer sebagai peringatan dan memberikan notifikasi berupa data kadar gas melalui email kepada pemilik rumah dan sms berupa link maps/gps lokasi yang mengalami kebocoran gas kepada petugas Pemadam Kebakaran. Pemilik rumah akan menerima data tingkat/kadar gas pada web server secara terus menerus untuk mengurangi resiko kebocoran gas yang tidak terdeteksi oleh indera penciuman manusia.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02