Pengaruh Rasio Metanol Dan Koh Pada Proses Pembuatan Biodiesel Dengan Metode Elektrolisis Menggunakan Elektroda Perak

  • Dedy Irawan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda
  • Zainal Arifin Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda
  • Fitriyana Fitriyana Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda
  • Celine Olivia Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda
  • Muhamad Nopal Teknik Kimia, Politeknik Negeri Samarinda
Keywords: Biodiesel, elektrolisis, perak, minyak kelapa sawit

Abstract

Biodiesel secara umum dihasilkan melalui proses transesterifikasi menggunakan alkohol rantai pendek (metanol, etanol) dan adanya katalis. Produksi biodiesel secara konvensional menggunakan katalis homogen dan heterogen memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada penelitian ini, sintesis biodiesel dari minyak kelapa sawit dilakukan dengan metode elektrolisis. Elektroda yang dipilih adalah logam perak (Ag) dengan dimensi 2 cm x 2 cm x 0,1 cm dan jarak antar elektroda 1,5 cm, menggunakan katalis KOH berbagai konsentrasi dan berbagai rasio metanol/minyak. Elektrolisis dilakukan pada tegangan listrik 15V selama 90 menit. Pembuatan biodiesel dengan metode elektrolisis pada konsentrasi KOH 0,5% dan rasio metanol 1:6 menghasilkan yield biodiesel sebesar 98,15%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02