Potensi Pengembangan Industri Pertambangan Berwawasan Lingkungan Studi Kasus : Sungai Unda, Bali, Indonesia

  • Jati Iswardoyo Balai Litbang Sabo, Puslitbang Sumber Daya Air, Balitbang PUPR, Kementerian PUPR
Keywords: industri, pertambangan, lingkungan, sedimen, banjir.

Abstract

Erupsi Gunung Agung Bali diikuti banjir lahar menyisakan permasalahan kerusakan lingkungan, yaitu kerusakan sungai. Hal ini diakibatkan oleh melimpahmya pasokan sedimen (sedimentasi), sehingga perlu dicarikan solusi permasalahan. Pertambangan sedimen (pasir dan batuan) menjadi solusi yang dapat mengurangi dampak bencana banjir lahar, sekaligus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta mendukung penyediaan infrastruktur. Di Bali telah berkembang industri pertambangan sedimen ini, namun kurang memperhatikan kelestarian lingkungan. Penelitian ini merumuskan industri pertambangan sedimen yang tetap berwawasan lingkungan. Metode yang diigunakan dalam penelitian ini adalah survey lapangan di sumber bencana yaitu Gunung Agung dan daerah berpotensi terdampak bencana yaitu Jembatan Nasional Unda. Wawancara dilakukan kepada para penambang, tokoh masyarakat dan instansi pemerintah terkait. Studi literatur untuk merumuskan konsep industri pertambangan yang berwawasan lingkungan. Selanjutnya hasil penelitian dipertajam dengan Focus Group Discussion. Penelitian ini menghasilkan rumusan bahwa industri pertambangan dapat dilakukan dengan ketentuan ; memperhatikan pasokan sedimen, memperhatikan jumlah material yang ditambang, memperhatikan letak dan batas pertambangan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa industri pertambangan yang tetap memperhatikan kelestar

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-02-02