open access

Abstract

Simpang gajayana merupakan simpang tak bersinyal dengan tiga lengan. Dengan tingkat kepadatan arus kendaraan lalulintas yang sangat tinggi. Analisa kinerja simpang tak bersinyal ini menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 untuk perhitungan derajat kejenuhan, tundaan, dan antrian. Sedangkan untuk evaluasi tingkat pelayanan/kinerja simpang menggunakan Peraturan Menteri Perhubungan No. 14 KM Tahun 2006.

Pada kondisi eksisting didapatkan volume total 27270.1 smp/jam, kapasitas 2800.69 smp/jam, derajat kejenuhan 1.365, tundaan rata-rata 21.94 det/kend dengan tingkat pelayanan D. Alternatif perbaikan yang direncanakan adalah perbaikan geometrik, pengurangan hambatan samping, dan larangan belok kanan pada Jl. Gajayana (utara). Dari alternatif tersebut didapatkan nilai derajat kejenuhan 0.843, tundaan rata-rata 8.099 det/kend dengan tingkat pelayanan B, dimana lebar awal Jl. Gajayana (utara) 7.2 m menjadi 12 m, Jl. Gajayana (selatan) 7 m menjadi 12 m, dan pada Jl. Simpang Gajayana 4.3 m menjadi 10 m.

Dengan pemasangan lampu lalu lintas didapatkan volume rata-rata sebesar 7793.17 kend/jam. Pemasangan lampu lalu lintas dengan kondisi geometrik eksisting. Didapatkan nilai derajat kejenuhan 1.035, tundaan rata-rata 23.901 det/kend dengan tingkat pelayanan C dan panjang antrian 172.182 m. Karena hasil kinerja dari alternatif masih tidak baik maka direncanakan lampu lalu lintas dengan perbaikan geometrik, dimana lebar awal Jl. Gajayana (utara) 7.2 m menjadi 10 m, Jl. Gajayana (selatan) 7 m menjadi 10 m, dan pada Jl. Simpang Gajayana 4.3 m menjadi 7 m. Didapatkan tundaan rata-rata 10.688 det/kend dengan tingkat pelayanan B, panjang antrian 59.859 m dan kapasitas pada masing-masing pendekat CS = 1249.428 smp/jam, CB = 671.881 smp/jam, dan CU = 1303.575 smp/jam, derajat kejenuhan 0.716