open access

Abstract

Kegiatan pemeliharaan jalan pada ruas jalan Karanganom-Senduro dengan panjang ruas 7.745 Km yang meliputi rekondisi, Patching, perbaikan dan penambahan bahu jalan, dan bangunan pelengkap diperoleh hasil analisa beban pencemaran parameter kualitas udara tahap konstruksi yang diambil 2 titik sampel udara, dimana di titik 1 pada STA 3900 diperoleh CO : 130 ppm,  NOx : 18,0, SOx : 0,5 ppm, O3 : 0,01 ppm, dan kebisingan : 70,9 dB, dan di titik 2 pada STA 3650 CO : 270 ppm, Nox : 25,0 ppm, S02 :05,0 ppm, 03 : 0,10, dan kebisingan : 81,6 dB. Dan hasil beban pencemaran kualitas udara  di titik 1 yang sudah melebihi baku mutu seuai Per. Gub. Jatim No. 10 Tahun 2009 adalah CO sebesar 130 ppm, dan Oksida Nitrogen (NOx) sebesar 25,0 ppm, dan di titik 2 yang melebihi baku mutu adalah C0 : 270 ppm, dan N0x : 25,0. Upaya penanganan pengendalian pencemaran kualitas udara yaitu dengan penggunaan konverter katalistis (Dewan Nasional Perubahan Iklim,  2010) dan dengan menambahkan ruang terbuka hijau (RTH).  sedangkan hasil analisa kualitas air tanah (air sumur ) menunjukkan bahwa ada dua parameter yang melebihi standart kualitas air bersih yaitu kekeruhan sebesar 42 NTU, dan kesadahan CaCO3 sebesar 630 mg/l dan hal ini menyebabkan keadaan rona lingkungan  selama kegiatan tahap konstruksi pada pemelihraan jalan mengalami perubahan penurunan kualitas air. Untuk menghilangkan tingginya CaCO3 yaitu dengan cara pembubuhan kapur tohor pada air sumur dan menurunkan kadar kesadahan yaitu dengan pertukaran ion OH dan ion CHO3- yang dinyatakan dalam bentuk mg/l.  Dengan demikian  kegiatan pemeliharaan jalan pada ruas jalan Karanganom-Senduro dengan panjang ruas 7.745 Km dinyatakan layak lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat sekitar ruas jalan Karanganom – Senduro.