open access

Abstract

Bendungan Bagong merupakan salah satu bendungan yang ada di Kabupaten Trenggalek yang mana pembangunan
bendungan ini sebagai upaya penanggulangan banjir dan juga kekeringan yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Bendungan yang terletak di dusun Pengkok, desa Sumurup dan desa Sengon, kecamatan Bendungan, kabupaten
Trenggalek provinsi Jawa Timur ini. Daerah Tampungan Air (DTA) pada sungai Bagong memiliki kemiringan yang
curam tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya produktifitas penyerapan air yang nantinya dapat menyebabkan
sedimentasi yang cukup buruk. Jumlah sedimentasi dapat diperkirakan dengan menghitung laju atau angkutan
sedimen yang terjadi pada lokasi yang akan ditinjau. Berdasarkan hasil analisis perhitungan laju sedimentasi
menggunakan tiga metode yaitu metode Yang, metode Ackers-White dan metode Engelund Hansen berturut-turut
menghasilkan perhitungan laju sedimentasi sebesar 4.185,84 m³/tahun untuk metode Yang, 16.302,36 m³/tahun untuk
metode Ackers-White, dan 24.281,4 m³/tahun untuk metode Engelund Hansen. Dari hasil perbandingan dengan data
perencanaan proyek, metode Yang memiliki selisih perbedaannya dengan data perencanaan proyek paling kecil yaitu
sebesar 1.646,93 m³/tahun, sedangkan metode Ackers-White memiliki selisih sebesar 10.469,59 m³/tahun dan metode
Engelund Hansen memiliki selisih sebesar 18.448,63 m³/tahun. Dari ketiga metode yaitu metode Yang, Ackers-White
dan Engelund Hansen secara berurutan diperoleh prediksi usia layan waduk selama 101 tahun, 26 tahun, dan juga 17
tahun.