PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SOPIR BUS MENGGUNAKAN METODE SWAT (STUDI KASUS DI PO. XYZ)

  • Alfian Fahmi Maulana Teknik Industri ITN Malang
Keywords: SWAT, beban kerja mental, scale development, event scoring

Abstract

Pada setiap aktifitas yang dilakukan suatu pekerja pasti selalu mempunyai suatu beban kerja. Beban kerja tersebut terdiri dari dua macam yaitu beban kerja fisik dan beban kerja mental. Pengukuran beban kerja mental merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui beban kerja dari para pekerjanya.PO. XYZ adalah perusahaan yang bekerja di bidang jasa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan dari sopir bus antarkota yang menyebabkan performa kinerja sopir bus menurun, yaitu: jam kerja, situasi dan kondisi di jalan, dan manajemen perusahaan.Untuk itu sangat diperlukan pengukuran beban kerja mental karyawan guna mengetahui apakah karyawan terbebani atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SWAT. Berdasarkan perhitungan beban kerja mental sopir bus umum di PO. XYZfaktor yang paling berpengaruh adalah Time Loaddengan persentase71,02% diikuti Effort Load dengan persentase 20,60% danStress Loaddengan persentase 8,38%.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-12-26
How to Cite
MaulanaA. F. (2019). PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SOPIR BUS MENGGUNAKAN METODE SWAT (STUDI KASUS DI PO. XYZ). Jurnal Valtech, 2(2), 8-13. Retrieved from https://ejournal.itn.ac.id/index.php/valtech/article/view/1464