REKOMENDASI IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO SUPPLY CHAIN KERIPIK PISANG MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (Studi Kasus: Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indochips Alesha Trimulya)
Abstract
Dalam pemesanan bahan baku pisang UMKM Indochips Alesha Trimulya sering kali terjadi keterlambatan pengiriman yang diakibatkan musim. Selain itu ketergantungan pada satu supplier. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian agar dapat menangani risk agent (agen risiko) yang menyebabkan adanya risk event (kejadian risiko) dengan cara merekomendasikan strategi mitigasi/penanganan menggunakan metode House of Risk (HOR).
Dalam metode House of Risk (HOR), dilakukan 2 tahap yaitu: HOR fase 1 dan HOR fase 2. Pada HOR
fase 1 dilakukan identifikasi kejadian risiko, penilaian tingkat dampak, identifikasi agen risiko, penilaian tingkat peluang, identifikasi korelasi antara kejadian risiko dengan agen risiko, dan mengurutkan agen risiko yang paling tinggi ke rendah. Sedangkan pada HOR fase 2 dilakukan penentuan agen risiko yang paling prioritas, mengidentifikasi strategi mitigasi/penanganan, identifikasi korelari antara agen risiko dengan strategi mitigasi/penanganan, mencari keefektivitasan dari strategi mitigasi/penanganan, identifikasi tingkat kesulitan dari strategi mitigasi/penanganan, dan mengurutkan strategi mitigasi/penanganan mana yang akan di rekomendasikan untuk awal implementasi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan, kejadian risiko pada aliran supply chain UMKM Indochips Alesha Trimulya sebanyak 66 kejadian risiko, agen risiko sebanyak 22 yang menyebabkan terjadinya kejadian risiko dan strategi mitigas/penanganan antara lain: memberlakukan reward and punishment bagi pekerja (PA6), membuat pembagian job description dan wewenang kepada pekerja (PA7), mengadakan training kepada pekerja (PA5), membuka lahan perkebunan pisang (PA1), membuat sistem informasi yang terintegrasi (PA8), melakukan pencarian supplier baru menggunakan metode AHP Analytical Hierarcy Process (PA2), menetapkan kebijakan penilaian supplier (PA3), mengguakan aplikasi untuk mengetahui keadaan lalu lintas (PA9), dan membuat kontrak dengan supplier (PA4).