Abu Vulkanik PEMANFAATAN MULTISPECTRAL INFRARED UNTUK MENGIDENTIFIKASI SEBARAN ABU VULKANIK LETUSAN GUNUNG SINABUNG TANGGAL 8 DAN 10 AGUSTUS 2020

  • May Siboro student
  • Andik Firmansyah
Kata Kunci: Gunung Sinabung, Himawari-8, Multispectral Infrared, Erupsi

Abstrak

Salah satu bencana alam yang terjadi di atmosfer adalah letusan gunung berapi atau yang dikenal dengan istilah “erupsi”. Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, dan banjir lahar. Salah satu gunung berapi yang masih aktif dan merupakan gunung tertinggi di Sumatera Utara adalah Gunung Sinabung. Gunung Sinabung masuk dalam kategori gunung berapi strato dengan ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut dan sejak kejadian erupsi tahun 2010 dimasukkan ke dalam gunung yang bertipe A. Hingga saat ini, Gunung Sinabung masih kerap erupsi yang mengeluarkan produk berbahaya baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan, seperti abu vulkanik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran abu vulkanik hasil erupsi Gunung Sinabung pada tanggal 08 Agustus dan 10 Agustus 2020 dengan menggunakan salah satu metode algoritma, yaitu multispectral infrared atau TVAP yang memanfaatkan tiga kanal infrared dengan panjang gelombang masing-masing berbeda. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan arah sebaran abu vulkanik berada di timur dan tenggara dari lokasi Gunung Sinabung. Terlihat pula bahwa terdapat unsur meteorologi, seperti angin dan curah hujan yang terjadi pada erupsi berlangsung membawa dampak baik dengan mengurangi intensitas abu vulkanik sehingga kolom abu vulkanik menipis.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2023-02-21
Bagian
Articles