PENGARUH PENUTUPAN PALANG PINTU PERLINTASAN KERETA API TERHADAP KINERJA LALU LINTAS PADA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KOTA MALANG

STUDI KASUS : Simpang Tak Bersinyal Jl. S. Supriadi – Jl. Satsui Tubun

  • Ramadhaningtyas Dwi Cahyani Efendi Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang
  • Nusa Sebayang Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang
  • Togi H. Nainggolan Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang
Kata Kunci: Kinerja Simpang, Panjang Antrian, Perlintasan Sebidang

Abstrak

Transportasi yang baik adalah transportasi yang menjamin keselamatan, aman, nyaman dan ketepatan waktu, salah satu permasalahan transportasi adalah perlintasan sebidang antara jalan raya dan perlintasan kereta api. Perlintasan kereta api di Satsui Tubun merupakan perlintasan yang berdekatan dengan simpang tak bersinyal, dimana pada jam jam tertentu saat kereta melintas panjang antrian yang disebabkan penutupan pintu perlintasan dapat mengganggu kinerja simpang tak bersinyal. Untuk meningkatkan kinerja simpang saat palang pintu perlintasan kereta api ditutup, perlu dilakukan analisa sehingga didapat solusi alternatif untuk mengurangi masalah yang terjadi pada simpang. Pada studi ini dilakukan survei volume pada hari Senin, Rabu dan Sabtu, panjang antrian saat kereta melintas. Analisa menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014 untuk perhitungan derajat kejenuhan, peluang antrian, dan tundaan. Untuk evaluasi tingkat pelayanan menggunakan Peraturan Menteri Perhubungan No. 96 tahun 2016. Hasil Analisa pada saat palang perlintasan kereta api ditutup didapat panjang antrian maksimum terjadi pada pukul 17:15 dengan panjang antrian sebesar 191 m dengan tingkat pelayanan F. Pada jam puncak sore didapat nilai tundaan yang cukup besar dengan tingkat pelayanan F. Alternatif yang dipilih untuk permasalahan saat pintu perlintasan kereta api ditutup dan simpang tak bersinyal adalah dengan melakukan pemasangan lampu lalu lintas 2 fase dengan pelebaran jalan sebesar 2 meter pada pendekat utara dan selatan, pelebaran 2 meter pada pendekat perlintasan dan sinyal lampu lintas akan dikoordinasikan dengan kedatangan kereta pada jam- jam tertentu. Pada alternatif II didapat hasil pada jam puncak sore tundaan sebesar 24,49 det/skr dengan tingkat pelayanan C.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-12-23
Bagian
Articles