PENGGUNAAN ASPAL BUTON

Studi Kasus : Pada Campuran HRS-WC ( Hot Rolled Sheet-Wearing Course )

  • Sandy Rizky Huat Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang
  • Bambang Wedyantadji Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang
  • Eding Iskak Imananto Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang
Kata Kunci: Aspal Buton, HRS-WC (Hot Rolled Sheet – Wearing Course), Nilai Karakteristik

Abstrak

Pertamina dikenal sebagai pemasok utama aspal di Indonesia, akan tetapi Indonesia sendiri memiliki aspal alam yang berada di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara yang dikenal dengan nama Asbuton. Beberapa penelitian dilakukan untuk mendapatkan hasil akurat secara ilmiah dalam penggunaan Asbuton.  Asbuton yang digunakan yaitu berupa butir atau bongkahan, dimana diketahui bongkahan Asbuton memiliki kandungan aspal serta agregat. Maka dari itu beberapa penelitian dilakukan untuk mendapatkan hasil akurat secara ilmiah dalam penggunaan Asbuton, salah satunya penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui kadar aspal yang terkandung dalam Asbuton, mengetahui nilai kadar aspal optimum pada campuran HRS-WC dan mencari penggunaan maksimum yang dimaksudkan karena Asbuton memiliki kandungan aspal serta agregat, agar dalam pemakaian asbuton tidak melebihi spesifikasi pada campuran HRS-WC. Hasil penelitian didapatkan kadar aspal yang terkandung dalam Asbuton setelah ekstraksi sebesar 20,68% masuk dalam tipe B50/30 menurut peraturan KPUPR Direktorat Jendral Bina Marga Spesifikasi Umum 2018. Kadar aspal optimum pada campuran HRS-WC tanpa asbuton sebesar 6,85%, dengan nilai stabilitas 1092,67 Kg, Flow 3,43 mm, VIM  4,96 %, VMA 19,15 %, VFA 78,49%, MQ 318,69 kg/mm. Nilai persentase kadar maksimum penggunaan asbuton pada campuran HRS -WC terdapat pada variasi 10,74% dengan nilai stabilitas 1835,33 Kg, Flow 4,27 mm, VIM  5,97 %, VMA 20,58 %, VFA 71,01 %, dan MQ 430,53 kg/mm.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2021-01-06
Bagian
Articles