ANALISIS TINGKAT RESIKO KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Studi kasus : Analisis Tingkat Resiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi

  • Giovanny Wiwoho Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang
  • Maranatha Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang
  • Lila Ayu Ratnawinanda Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang
Kata Kunci: AHP (Analytical Hierarchy Process), Kecelakaan Kerja pada proyek Konstruksi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Abstrak

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek konstruksi sangatlah penting, tanpa adanya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek konstruksi akan sangat berbahaya dan dapat meningkatkan tingkat kecelakaan pada proyek konstruksi. Kurangnya evaluasi pada sistem keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek konstruksi akan berakibat buruk pada suatu perusahan. Pada proyek konstruksi kecelakaan kerja menjadi hal utama yang harus diperhatikan di perusahaan. Analisis risiko semakin penting dikarenakan akibat-akibat kecelakaan kerja yang dapat terjadi di proyek konstruksi semakin tinggi. Metode Analisa yang akan digunakan sebagai mencari kriteria kecelakaan adalah Analaytical Hierarchy Process (AHP), karena AHP mempunyai kelebihan dengan beberapa metode-metode lain, yaitu dengan penetapan bobot masing-masing kriteria yang dilakukan secara obyektif. Analaytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan software Expert Choice version 11 terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 15 responden yang paham dan sudah ahli pada bidangnya. Setelah dilakukan Analisa data, didapatkan tingkat risiko kecelakaan kerja pada proyek konstruksi tinggi. Faktor manusia menjadi faktor utama dalam kecelakaan kerja dengan tingkat skala meninggal dan memiliki bobot 0.475 (47.5%), tingkatan skala berat dengan faktor material mendapatkan bobot 0.180 (18%), tingkat skala sedang dengan faktor lingkungan mendapatkan bobot 0.179 (17.9%) dan yang terakhir tingkat skala ringan dengan faktor peralatan mendapatkan bobot 0.167 (16.7). Kecelakaan kerja dapat diminimalisir dengan mengutamakan kecelakaan kerja dari yang tertinggi sampai yang terendah. 

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2021-01-06
Bagian
Articles