PENGARUH PASIR PANTAI SEBAGAI
Studi Kasus : PENGGANTI AGREGAT 0/5 CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC)
Abstrak
Pembangunan konstruksi seperti jalan raya di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat , hal ini dapat dilihat bagaimana Pemerintah membangun jalan tol, trans Papua, trans Kalimantan dan di daerah lainnya di Indonesia secara merata. Fasilitas jalan raya adalah sebuah fasilitas yang sangat penting di dalam kehidupan setiap manusia. Hal ini dikarenakan jalan raya yang berfungsi sebagai fasilitas transportasi dalam kegiatan ekonomi dan sosial.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dengan menggunakan pasir pantai sebagai pengganti agregat 0/5 ditinjau dari nilai karakteristik Marshall dan berapa persentase optimum penggunaan pasir pantai sebagai pengganti agregat 0/5 pada lapisan AC-BC. Pengujian dan pembuatan benda uji dilaksanakan pada Februari hingga Mei 2020 di Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang.Berdasarkan hasil pengujian pasir pantai sebagai pengganti agregat 0/5 pada lapis Asphalt Concrete – Binder Course (AC - BC) dengan variasi pasir pantai 25%, 50%, 75% dan 100% mempengaruhi nilai karakteristik dengan nilai stabilitas berturut-turut 1069,21kg, 1073,75kg, 982,07kg, 905,75kg. Flow 3,33mm, 3,47mm, 3.53mm, 3,61mm. VIM 4,06%, 4,00%, 3,97%, 3,94%. VMA 16,42%, 16,37%, 16,35%, 16,33%. VFA 75,28%, 75,56%, 75,71%, 75,89%. MQ 321,90kg/mm, 310,46kg/mm, 278,67kg/mm, 253,16kg/mm. Dari pengujian agregat pasir pantai didapatkan hasil : uji Berat Jenis 2,68gr/cm2 > 2,5gr/cm, Penyerapan 1,40% < 3%. Dengan demikian dapat dinyatakan memenuhi persyaratan spesifikasi AC - BC.