PENENTUAN SKALA PRIORITAS PEMELIHARAAN BERKALA JALAN DI KABUPATEN MALANG

Main Article Content

Anita
Kustamar
Edi Hargono D Putranto

Abstract

Selama ini penentuan urutan prioritas pemeliharaan jalan di Kabupaten Malang dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat dan hasil Musrenbang dengan kriteria-kriteria: anggaran dan teknis jalan sedangkan pihak-pihak yang ikut menentukan diantaranya adalah Bappeda dan Dinas Bina Marga. Namun bagaimana kriteria-kriteria tersebut mempengaruhi urutan prioritas itu belum didasarkan atas suatu metode apapun yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga masalah urutan prioritas pemeliharaan jalan ini masih selalu menjadi polemik. Oleh katena itu penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bobot aspek, bobot kriteria dan urutan prioritas yang dipertimbangkan dalam penentuan alternatif ruas jalan di Kabupaten Malang untuk dilakukan pemeliharaan serta untuk mengetahui sistem aplikasi berbasis web sebagai alat bantu penentuan skala prioritas pemeliharaan ruas jalan di Kabupaten Malang


Metodologi analisa data yang digunakan adalah, Analytic Hierarchy Process (AHP) dan sistem aplikasi berbasis web terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 45 responden dari orang-orang yang mengetahui dan terlibat didalam proyek pemeliharaan ruas jalan di Kabupaten Malang.


            Berdasarkan hasil penelitian, bobot aspek sebagai bahan pertimbangan prioritas pemeliharaan jalan adalah Aspek Teknis (0.553), Aspek Aksesibilitas (0.129), Aspek Biaya (0.176), Pengembangan Wilayah (0.142) dan Bobot kriterianya adalah A1 (0.646), A2 (0.354), B1 (0.181), B2 (0.095), B3 (0.065), B4 (0.658), C1 (0.530), C2 (0.145), C3 (0.244), C4 (0.081), D1 (0.570), D2 (0.165) dan D3 (0.266). Serta urutan prioritas ruas jalannya adalah Ruas Jalan Bantur-Balekambang (E5) dengan bobot sebesar 0,341, Ruas Jalan Gedangan-Bajulmati (E4) dengan bobot sebesar 0.182, Ruas Jalan Kepanjen-Pagak (E1) dengan bobot sebesar 0.162, Ruas Jalan Tulusbesar-Gubugklakah (E6) dengan bobot sebesar 0.131, Ruas Jalan Singosari-Jabung (E3) dengan bobot sebesar 0.112 dan Ruas Jalan Mangliawan-Tumpang (E2) dengan bobot sebesar 0.071. Sedangkan penentuan alternatif prioritas dengan menggunakan aplikasi berbasis web dapat diterima, karena dapat memberikan hasil yang sama dengan hasil perhitungan dengan metode AHP. Hasil penelitian ini terdapat kemiripan dengan yang terjadi di lapangan, dengan demikian penggunaan metode AHP dapat memperkuat penentuan skala prioritas.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles