Analisis Kinerja Gereja Cagar Budaya berbasis Greenship Studi kasus Gereja Katolik St Antonius Padua, Pasuruan. Jawa Timur

Main Article Content

Aurelius Andri Wibowo
Sutanto Hidayat
Maranatha Wijayaningtyas

Abstract

Degradasi lingkungan menyebabkan penurunan kesejahteraan hidup manusia. Polusi kerapkali menjadi penyebab utamanya, baik polusi udara, suara, air, tanah. Polusi menyebabkan aneka ketidaknyamanan dalam berkegiatan, termasuk dalam kegiatan beribadah. Ketidaknyaman dalam beribadah inilah yang dihadapi oleh warga Gereja Katolik St. Antonius Padua Pasuruan setiap kali beribadah. Upaya mereduksi ketidaknyaman menjadi pedoman penyusunan rekomendasi berbasis kebutuhan warga gereja. Berbasis parameter penilaian Greenship dan berbasis ketidaknyamanan warga gereja akibat degradasi lingkungan, pengelola menyusun rekomendasi untuk meningkatkan kinerja gereja atau mereduksi ketidaknyamanan. Berdasarkan Greenship Existing Building versi 1.1, gereja mendapatkan peringkat Silver  dengan poin 52,99% (62 poin ) dari total 117 poin. Berdasarkan analisis kebutuhan dan kinerja gereja, warga gereja sepakat bahwa kebisingan, vegetasi yang minim panas, tingginya pemakaian listrik, lingkungan yang panas dan debu, dan sirkulasi udara yang kurang baik menjadi dasar penyusunan rekomendasi. Rekomendasi peningkatan kinerja gereja cagar budaya disusun berdasarkan kemampuan SDM, ketersediaan bahan dan alat serta kemampuan finansial adalah sebagai berikut: pertama, menambah jumlah vegetasi penyejuk iklim setempat; kedua, substitusi pavingblock menjadi grassblock bertujuan untuk meningkatkan nilai albedo perkerasan, menambah serapan air hujan dan greywater AC; ketiga, menunda proposal pengadaan exhaust fan demi penghematan/konservasi energi.


 


 


 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles