Meningkatkan Mutu Kain Tenun Ikat Tradisional Di Desa/Kelurahan Roworena Secara Berkesinambungan Di Kabupaten Ende Dengan Pendekatan Metode TQM

Main Article Content

Firmansyah M
Abraham Lomi
Dhayal Gustopo

Abstract

Tenun ikat khas Ende adalah salah satu dari sekian banyak produk budaya tradisional khas Indonesia
yang dibuat secara tradisional dan bernilai seni tinggi dan indah. Di kabupaten Ende terdapat salah satu
desa / kelurahan, yaitu Desa Roworena, desa yang sebagian masyarakatnya menggantungkan
penghasilan hidup mereka dengan menenun. Adanya Permasalahan yang terjadi pada industri kelompok
tenun ikat adalah adanya penurunan mutu atau kecacatan pada kain tenun ikat yang disebabkan oleh
berbagai faktor yang menyebabkan menurunnya keuntungan produk kain tenun ikat yang didapatkan
pada kelompok industri kain tenun ikat itu sendiri. Dengan teori pendukung dalam penelitian ini
adalah teori tentang kualitas, pengendalian kualitas, metode Fishbone (Tulang Ikan) dan Quality
Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu (GKM). Dari hasil penelitian di dapatkan 11 proses
pembuatan kain tenun ikat yang belum berjalan dengan baik. Upaya peningkatan mutu kain tenun ikat
dilakukan melalui perbaikan 11 tahapan proses pembuatan kain tenun ikat, di mana Dilakukan
pengendalian kualitas berupa pengawasan pada setiap proses penenunan kain tenun ikat agar
mendapatkan kualitas produk kain tenun ikat yang berkualitas. Selanjutnya dapat disimpulkan,
Kelompok penenun kain tenun ikat melakukan pengendalian kualitas terhadap semua hal yang
berkaitan dengan proses produksi. dari bahan baku yang digunakan dari proses bahan baku disiapkan
seperti kapas, dan bahan pewarna sampai dengan proses penjahitan / penyatuan kain tenun ikat. Dari
semua proses pembuatan kain tenun ikat itu perlu di kontrol dan dilakukan perbaikan secara terus
menerus apabila terdapat kecacatan produk.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Firmansyah M, LomiA., & GustopoD. (2017). Meningkatkan Mutu Kain Tenun Ikat Tradisional Di Desa/Kelurahan Roworena Secara Berkesinambungan Di Kabupaten Ende Dengan Pendekatan Metode TQM. JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI, 3(1), 5-13. https://doi.org/10.36040/jtmi.v3i1.171
Section
Articles