INTEGRASI ANALOGI PROBLEM-BASED BIOMIMICRY DENGAN FORCE-BASED FRAMEWORK

Main Article Content

Jarot wahyono

Abstract

Arsitektur dan alam memiliki hubungan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Hubungan tersebut membawa pengaruh positif terhadap kualitas kehidupan manusia sebagai komponen pengguna dari bangunan. Pengembangan strategi perancangan dalam lingkup arsitektural untuk memberikan dampak positif terhadap bangunan dalam menyelesaikan permasalahan yang hadir dari kebutuhan manusia dengan berorientasikan pada alam akan membawa dampak positif bagi bangunan dan lingkungan sekitar bangunan. Pendekatan tersebut akan mengarahkan hasil rancangan yang berkelanjutan dan mendukung keberlangsungan alam itu sendiri. Proses penggalian ide dengan memanfaatkan strategi yang dimiliki oleh obyek alam guna menyelesaikan masalah bangunan disebut Biomimicry. Penggunaan pendekatan biomimicry dalam rancangan bangunan membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam terkait cakupan dari pendekatan tersebut serta proses perancangan yang dilalui untuk mencapai hasil yang optimal dalam perancangan. Penelitian yang dilakukan merupakan literatur review yang membahas terkait definisi biomimicry, karakteristik biomimicry serta proses perancangan Biomimicry dalam lingkup arsitektur. Pelaksanaan penelitian akan memberikan gambaran terkait biomimicry dari aspek definisi, karakter dan proses perancangan yang dapat digunakan pada proses penyelesaian masalah bangunan secara langsung. Pemahaman yang spesifik terkait biomimicry bagi perancang akan mengarahkan hasil akhir yang dapat merefleksikan strategi rancangan secara optimal terhadap bangunan, sehingga solusi dari permasalahan yang dipilih dapat secara spesifik terkait dengan kuat.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles