PENENTUAN PRIORITAS PERBAIKAN PIPA PENYALUR PADA ANJUNGAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI LEPAS PANTAI DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI PT. CPX BALIKPAPAN

  • Ratno Wijonarko Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Keywords: AHP, Prioritas, Risk Management, TOPSIS

Abstract

PT CPX adalah perusahaan hulu migas yang beroperasi di daerah lepas pantai Kalimantan Timur.
Sebagian besar peralatan produksi PT CPX sudah beroperasi lebih dari 40 tahun. Menurut hasil inspeksi tahun
2013 2014 ada ribuan temuan kerusakan pada peralatan produksi. Untuk menindaklanjuti temuan kerusakan
dan memprioritaskan pekerjaan perbaikan, PT CPX menggunakan proses Manajemen Resiko Standard
Perusahan. Kerusakan yang mempunyai resiko paling tinggi lebih diprioritaskan atau didahulukan
pengerjaannya. Permasalahan timbul ketika ada banyak kerusakan yang mempunyai tingkat resiko yang sama,
dalam hal ini tingkat resiko 5 (risk ranking 5). Pengambil keputusan menentukan prioritas dan memilih
pekerjaan perbaikan secara subyektif dan tidak konsisten. Tidak ada kesepakatan diantara pengambil keputusan
untuk menentukan pekerjaan mana yang lebih prioritas. Untuk mendapatkan keputusan terbaik dan bisa
diterima oleh semua pengambil keputusan dalam perusahaan, melalui penelitian ini diterapkan pendekatan
Analytical Hierarchy Process (AHP) dan TOPSIS. Kriteria dan sub-kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan disini diteliti untuk mengetahui kriteria apa yang lebih disukai oleh pengambil
keputusan. Kriteria tersebut sesuai dengan kriteria consequences of failure (CoF) yang ada didalam proses
Manajemen Resiko Perusahaan, yaitu konsekuensi terhadap safety, health, environment, dan assets. Dari hasil
perhitungan diperoleh bahwa kriteria safety dan health memiliki bobot yang lebih tinggi, masing-masing 0.433
dan 0.307 daripada kriteria assets dan environment dengan bobot masing-masing 0.152 dan 0.107. Hal ini
menunjukkan bahwa pengambil keputusan lebih memprioritaskan keselamatan dan kesehatan karyawan
daripada asset dan lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, perbaikan terhadap pipa-pipa penyalur yang
berada pada anjungan produksi manned platform menempati urutan atau ranking teratas dalam daftar prioritas
pekerjaan perbaikan, meskipun tidak semua pipa tersebut mempunyai nilai produksi yang besar.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-02-25