PERAWATAN BOILER/KETEL TAKUMA TEKANAN 21 BAR DENGAN MENGENDALIKAN RESIDUAL PHOSPHAT

  • Agung Subyakto Program Studi Diploma III Teknik Kimia FTI-ITS, Surabaya
  • Sri Murwanti Program Studi Diploma III Teknik Kimia FTI-ITS, Surabaya
  • Agus Surono Program Studi Diploma III Teknik Kimia FTI-ITS, Surabaya
  • Imam Syafril Program Studi Diploma III Teknik Kimia FTI-ITS, Surabaya
  • Dunat Indratmo Diploma III Teknik Sipil FTSP-ITS, Surabaya
  • NurHusodo Program Studi Diploma III TeknikMesin FTI-ITS, Surabaya
Keywords: Boiler Takuma, blowdown, carry over, demin unit, softener

Abstract

Ketel/boiler sebagai alat penghasil steam yang digunakan sebagai penggerak turbin dan atau
kegiatan yang lain dalam industri / pabrik. Agar ketel berjalan dengan baik selalu memerlukan perlakuan dan
pengawasan dalam pengoperasian ketel. Salah satunya adalah pengendalian kualitas air pengisi ketel dan air
ketel. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dan merawat ketel agar tidak terjadi kerak, korosi dan carry over
maupun pecahnya ketel. Pengendalian perawatan ketel dilakukan di Pabrik Gula (PG) dengan cara
mengendalikan kualitas air pengisi ketel (Boiler Feed Water/BFW), injeksi bahan kimia (perawatan dalam) dan
blowdown air ketel. Air pengisi ketel dikendalikan kandungan mineralnya (SiO 2 , Total Hardnes) harus sekecil
mungkin dengan menggunakan proses softener (resin Kation) atau demin unit (resin Kation dan resin Anion).
Sedangkan injeksi bahan kimia dengan mengendalikan penambahan soda (untuk mengendalikan pH air ketel),
Phosphat untuk mengikat total hardnes (kesadahan total) yang lolos dari air pengisi ketel dan karena proses
pemekatan air ketel. Blowdown dilakukan karena didalam air ketel akan terjadi proses pemekatan mineral
mineral sehingga akan mengakibatkan kerak dan korosi. Hasil percobaan dengan mengendalikan air pengisi
ketel (BFW) dengan pH 7,5 8,5, T. Hardnest maksimum 3 ppm, SiO 2 maksimum 3 ppm dan TDS maksimum 100
ppm. Sedangkan air ketel (Boiler Water, BW) dikendalikan pada pH 10,5 11, T. Hardness maksimum 20 ppm,
SiO 2 maksimum 50 ppm, TDS (total disolved solid) maksimum 2000 ppm dan residual ion phosphat antara 4 - 10
ppm. Dengan mengendalikan air pengisi dan air ketel diatas pada akhir giling (hari giling sekitar 140 hari)
hasil yang diperoleh kondisi pipa, drum ketel cukup bagus

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-02-25