OPTIMALISASI PROSES PEMBUATAN POLIMER CMC-G-PAM DENGAN INISIATOR AMONIUM PERSULFAT DAN CERIUM SULFAT YANG TAHAN SUHU DAN KADAR GARAM TINGGI UNTUK PROSES ENHANCED OIL RECOVERY (EOR)

  • Yandriani Departemen Teknik Kimia , Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
  • Suryo Purwono
  • Ahmad Tawfiequrrahman Yuliansyah Departemen Teknik Kimia , Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada yandriani_yani03@yahoo.com
Keywords: Karboksimetil selulosa, akrilamida, grafting, Enhanced Oil Recovery, intrinsik viskositas.

Abstract

Karboksimetil selulosa (CMC) yang diperoleh dari limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat
digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan polimer CMC-g-PAM. Polimer ini dapat menghasilkan
karakteristrik yang tahan suhu dan kadar garam yang tinggi yang dapat digunakan sebagai Enhanced Oil
Recovery Chemical. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pembuatan karboksimetil selulosa
(CMC)-g-polyacrylamide (PAM) dengan inisiator Amonium Persulfat dan Cerium Sulfat yang tahan suhu dan
kadar garam yang tinggi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dalam reaktor
batch dengan suhu reaksi 50, 60, 70, 80 o C, menggunakan inisiator kompleks berupa Amonium Persulfat dan
Cerium sulfat, perbandingan ratio monomer CMC dengan akrilamida 1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5 dan jumlah inisiator
yang digunakan 2% dari monomer akrilamida serta pengaturan pH menjadi 8. Waktu reaksi sintesis polimer ini
adalah 8-10 jam sampai reaksi selesai (tidak terbentuk lagi endapan). Analisis karakteristik produk kopolimer
cangkok yang terbentuk berupa: (1) gugus fungsi polimer yang terbentuk dengan Fourier Transform infrared
spectroscopy (FTIR), (2) ketahanan suhu dengan Thermogravimetrik analysis (3) viskositas dan salinitas
dengan viskometer Brookfield. Penambahan ratio CMC dan akrilamida memberikan pengaruh terhadap persen
grafting polimer CMC-g-PAM yang terbentuk. Semakin besar rationya, maka semakin baik nilai persen grafting
polimernya. Karateristik polimer yang terbentuk juga dipengaruhi dengan penambahan ratio CMC dan
akrilamida. Hasil optimalisasi sintesis polimer dan karakteristik polimer yang paling baik diperoleh pada ratio
1:4. Sedangkan, pengaruh suhu sintesis terhadap persen grafting dan karakteristik polimer diperoleh hasil
optimum pada suhu 50 o C dan ratio 1:4.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-02-25